Merkuri Dalam Kosmetik

Semua kosmetik yang megandung merkuri ini sudah pasti produk ilegal (karena sudah dilarang keberadaan merkuri di kosmetik) dan pastinya berbahaya bagi kesehatan (otomatis produk ini tidak Halalan Thoyyiban).

Merkuri adalah sejenis logam dengan lambang Hg atau disebut juga air raksa, digunakan dalam industri kesehatan untuk mengukur tekanan darah dan termometer.

Pada kosmetik umumnya ditemukan dalam sabun dan krim pencerah kulit, ditemukan pada kosmetik lain, seperti produk pembersih riasan mata dan maskara.

Proses kerja merkuri yaitu, garam merkuri menghambat pembentukan melanin. menghasilkan warna kulit yang lebih cerah.

Penggunaan merkuri dalam kosmetik dilarang baik oleh BPOM, FDA, KKM dan WHO karena banyak menimbulkan efek samping.

Selama tahun 2018, BPOM RI menemukan 112 miliar Rupiah kosmetik ilegal atau mengandung bahan dilarang / bahan berbahaya.

Temuan kosmetik dan obat ilegal dengan kandungan berbahaya ini merupakan hasil pengawasan produk diperedaran (post market control secara rutin), adanya kasus ataupun operasi penertiban ke sarana produksi, sarana distribusi, atau retail BPOM RI melalui balai besar / balai POM di seluruh indonesia.

Temuan kosmetik ilegal didominasi oleh produk kosmetik yang mengandung merkuri, hidrokinon dan asam retinoat.

BPOM RI juga menemukan enam jenis kosmetik yang sudah ternotifikasi mengandung bahan pewarna dilarang (merah k2) dan logam berat (timbal).

Merkuri (Hg) / Air Raksa termasuk logam berat berbahaya yang dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun. Pemakaian merkuri dapat menimbulkan :

• Perubahan warna kulit, iritasi kulit
• Alergi
• Kerusakan permanen pada susunan syaraf, otak dan ginjal
• Gangguan janin untuk ibu hamil
• Kanker kulit

Hidrokinon termasuk golongan obat keras yang hanya dapat digunakan berdasarkan resep dokter. Bahaya pemakaian obat keras ini tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit menjadi merah dan rasa terbakar, bercak-bercak hitam.

Asam retinoat / tretinoin / retinoic acid dapat menyebabkan kulit kering, rasa terbakar, teratogenik (cacat pada janin)

Bahan pewarna merah K.3 (CI 15585), Merah K.10 (Rhodamin B) dan jingga K.1 (CI 12075) merupakan zat warna sintetis yang umumnya digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil atau tinta. Zat warna ini merupakan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Rhodamin B dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati.

Be smart dalam memilih kosmetik

• Jangan mudah tertipu dengan kata-kata cepat putih
• Jika dikatan pengelupasan salah satu proses untuk cepat putih, itu tidak benar karena sebenarnya adalah efek samping dari merkuri / hidrokinon
• Jangan tertipu dengan harga yang murah karena efek samping yang ditimbulkan memerlukan biaya yang lebih mahal
• Resep dari dokter kulit hanya boleh di apotek ber-apoteker, klinik kulit yang mengeluarkan obat sendiri tanpa / tidak ada apoteker tidak di izinkan oleh BPOM

Tak putih pun asal hati baik banyak yang suka kok… 😘

Semoga Bermanfaat.

References BPOM RI